4 Des 2024

Menang jadi arang, kalah jadi abu"

 


Menang jadi arang, kalah jadi abu" adalah sebuah pepatah atau peribahasa dalam bahasa Indonesia yang mengandung makna filosofis. Inilah pepatah yang sering digunakan jika pihak-pihak yang berperkara di Pengadilan, khususnya Pengadilan Negeri.

Ada yang mengatakan, sebaiknya "damai" karena damai itu indah. Benar adanya ungkapan ini, lebih baik damai. Kadang hanya karena ego, arogan dan menang sendiri serta merasa hebat sehingga bisa berperkara dipengadilan.

Contoh sederhana dan kongkrit dimasyarakat seperti perkara Berkelahi, sebenarnya ini bisa damai. Karena ego atau harga diri sehingga berperkara.

Secara kasat mata, jika kita berperkara di Pengadilan maka akan banyak dampaknya seperti :

  1. Akan menyita waktu kita saat sidang
  2. Menimbulkan biaya, apalagi jarak Pengadilan dengan tempat tinggal kita jauh
  3. Pikiran, selama masalahnya belum selesai akan muncul banyak pikiran sehingga akan menimbulkan penyakit.
  4. Belum lagi jika kita menggunakan jasa Pengacara (Penasehat Hukum) yang dalam bahasa hukumnya disebut PH, pasti akan akan success feenya karena tidak ada Jasa Pengacara yang 100% cuma-cuma.
  5. Lain sebagainya.
 Itulah sedikit gambaran gamblangnya filosofi Kalah jadi Abu, Menang jadi arang.
 

Ketua Mahkamah Agung terpiih Periode 2024 -2029

 Berikut Profil Ketua Mahkamah Agung terpilih

Prof Dr.Sunarto, S.H, M.H

Mahkamah Agung RI baru saja menggelar Sidang Paripurna Khusus Pemilihan Ketua Mahkamah Agung pada Rabu, 16 Oktober 2024, di Jakarta. Dalam sidang tersebut, Prof. Dr. Sunarto, S.H., M.H., yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua MA Bidang Yudisial, terpilih sebagai Ketua Mahkamah Agung periode 2024-2029. Ia meraih 30 suara dari 44 suara yang ada. Berikut adalah profil Sunarto:

Sunarto lahir di Sumenep pada 11 April 1959 dari pasangan H.R. Moh. Tahir Ardikusumo dan Hj. R.A. Su’udiyah. Masa kecilnya dihabiskan di Sumenep, tempat ia menempuh pendidikan dasar hingga menengah atas. Setelah lulus dari pendidikan menengah, Sunarto melanjutkan studi ke Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya, dan meraih gelar Sarjana Hukum pada tahun 1984.

Ia kemudian memperoleh gelar Magister Hukum dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, pada tahun 2000, dan gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga pada tahun 2012. Puncaknya, pada 10 Juni 2024, Sunarto dianugerahi gelar Guru Besar Kehormatan di bidang Ilmu Hukum dari Universitas Airlangga.

Semoga Mahkamah Agung lebih bersih ditangan beliau. Semoga.

Silahkan Tinggalkan Pesan Anda. Jika belum ada Login Silahkan Komen dengan : Anonymous. Terimakasih.